Jumat, 20 September 2013

Intip Biaya Fantastis yang Dihabiskan Para Agensi Korea untuk Debutkan Sebuah Grup Idola


Korea Selatan kini memang menjadi sumbernya para grup idola. Bayangkan saja, dalam waktu satu tahun, kita bisa menyaksikan puluhan grup idola baru yang debut ke panggung musik. Meski terlihat mudah untuk mendebutkan sebuah grup, tapi tahukah kalian bahwa para agensi sebenarnya harus berusaha cukup keras untuk bisa membentuk sebuah grup idola K-Pop??

Tidak hanya mengenai konsep, para agensi pun harus menghabiskan biaya yang cukup fantastis ketika mereka akan mendebutkan sebuah grup idola baru. Di industri musik Korea, untuk bisa mendebutkan sebuah grup mereka harus menghabiskan dana sekitar 400 ribu dollar AS (sekitar Rp 4,6 milyar). Harga tersebut saja bahkan masih dikatakan murah dan tidak terlalu fantastis.

Di agensi besar, ongkos untuk membiayai para trainee setiap bulan saja bisa mencapai ratusan ribu dollar. Di JYP Entertainment saja harus menghabiskan sekitar 200 ribu dollar AS (sekitar Rp 2,3 milyar) untuk melatih para trainee yang akan debut. JYP membayar untuk kelas bahasa Inggris, kelas latihan dance, kelas bernyanyi, asrama, dan lainnya untuk 40 trainee, dan setiap trainee menghabiskan biaya sekitar 5000 dollar AS (sekitar Rp 60 juta).

Seorang perwakilan JYP Entertainment, Jung Wook, mengungkapkan, "Masih banyak yang harus dilewati dalam kelas menyanyi, seperti nada dan kemampuan menyanyi mereka. Dan terdapat 70 kurikulum yang berisi detail pendidikan yang harus diterima oleh para trainee. Ini menghabiskan ongkos lebih dari 2 juta dollar AS (sekitar Rp 23 milyar) setiap tahunnya."

Hal yang sangat disayangkan adalah ketika sebuah agensi sudah menghabiskan angka yang fantastis untuk membiayai para trainee asuhannya untuk debut, namun sayangnya apa yang diusahakan tidak sesuai hasilnya. Contohnya adalah para rookie yang debut dengan biaya yang mahal, namun popularitas yang diterima tidak sebanding dengan apa yang telah diperjuangkan.

Bisa dikatakan, hampir semua agensi harus menerima resiko kerugian yang cukup besar, terutama bagi agensi yang tidak terlalu besar. Bagaimana menurut kalian??


Tidak ada komentar:

Posting Komentar